Halaman

Rabu, 23 Februari 2011

Rasa Itu adalah Cinta

Saat awal ku sekelas denganmu
Tak ada rasa itu padamu

Saat kelas berikutnya
Aku ditakdirkan bersamamu,
tapi hanya tempat duduknya aja.

Saat aku minta pindah duduk
Rasa itu tumbuh di hatiku
Yaitu CINTA

Aku mencoba memberitahumu
Bahwa I LOVE YOU

Mulai saat itu
Aku sering memandangmu dari jauh
Dan tak jarang salah tingkah

Saat ku tahu kau suka padanya,
Rasa itu mulai hilang
Tapi masih ada
Terus, muncul lagi

Baru ku tahu sekarang
Kau ingin pacaran dengannya
Kau menembaknya

Lenyap sudah perasaan itu untukmu
Pupuslah harapan tuk denganmu

Walaupun aku sakit hati mendengar ini
Tapi ku tetap memberimu kesempatan
Untuk bersamanya

-------------------------------------------------------

Ini puisi aku buat berdasarkan pengalaman pribadi
NB: Notes ini ditujukan untuk seseorang, namanya ******.

Jumat, 18 Februari 2011

Cinta

Kulihat seseorang
Di ujung sana
Ku berharap dia menatapku kembali
Inilah tanda jatuh cinta

Ku dekati kamu
Ku ajak kamu mengobrol
Ku mencoba mengenalnya
Inilah saatnya PE-DE-KA-TE

Ku semakin cinta padamu
Ingin rasanya ku milikimu
Akhirnya ku beranikan diri
Menghampirimu, dan berakta
“Maukah kamu jadi pacarku?”

Saat berpacaran
Kita selalu berdua
Tak ada yang bisa
Memisahkan cinta kita

Setelah berapa lama kita berdua
Ternyata kau khianatiku
Ku lihat kau bersamanya
Inilah saatnya patah hati

--------------------------------------------------------------------

Ini puisi bikinanku sendiri. Puisi ini terinspirasi dari pengalaman sendiri dan orang lain.

Tersenyumlah

Di sudut itu
Ada yang sedang berolahraga
Berjalan, maupun kegiatan lain
Mereka semua tersenyum gembira
Pertanda hari yang cerah

Di sudut lainnya
Ada yang bersedih
Entah apa yang dipikirkan
Hari pun menjadi gelap gulita

Wahai semua kawan
Tersenyumlah setiap hari
Agar hari cerah


---------------------------------------------------------


Ini puisi bikinanku sendiri. Aku bikin puisi ini saat pelajaran Bahasa Indonesia, materinya membuat puisi berdasarkan apa yg dilihat.

Di kelasku udah nggak ada surat kaleng lagi

Hiks...hiks... di kelasku udah nggak ada surat kaleng lagi, padahal aku masih pengen ngirim surat kaleng. Padahal di kls lain gak ada tuh yg kayak gitu.
Kenapa ya gak ada surat kaleng lagi?
Kataku, surat kaleng itu gak ada lagi karena cuma seminggu lebih doang ada yg ngirim surat, selanjutnya gak ada lagi.

Tanpa Bintang

Malam hari, Via dan Banu keluar menuju teras panti. Via dan Banu adalah kakak beradik. Mereka tinggal di panti karena kedua orangtua mereka sudah meninggal.

“Malam ini sepi, ya?” Via melihat ke arah Banu.
“Memang setiap hari begini, kok.” jawab Banu datar.
Via menjelaskan maksudnya, “Aku merasa malam ini lebih sepi dari malam kemarin.”

Tiba-tiba Via menangis. Banu menengok ke arah kakaknya, Via, “Kenapa kakak nangis?”
Via hanya diam. Tidak menjawab pertanyaan adiknya.
Banu berpikir, kenapa kakaknya nangis.

Akhirnya Banu tahu kenapa kakaknya nangis. Hari ini tepat tiga tahun setelah kedua orangtua mereka meninggal.
Banu pun ikut menangis setelah mengingat hari ini tepat tiga tahun orangtuanya meninggal.

Via mencoba menghapus airmatanya. Lalu Via menengok ke arah adiknya yang ikut menangis. Via mencoba menenangkan Banu yang menangis.
“Banu, aku tahu kenapa malam ini kita sangat sedih. Hari ini tepat tiga tahun setelah papa-mama meninggal. Tapi, kita jangan terus bersedih dengan keadaan ini. Kita harus tegar menerima kenyataan ini.”

Banu pun mulai tenang setelah mendengar perkataan kakaknya. Ia tahu, walaupun dia dan kakaknya sepi karena kehilangan kedua orangtua, tapi mereka masih bersatu.
“Sepi ini takkan membuat kita terus bersedih, karena kita masih dipersatukan oleh Yang Maha Kuasa. Kita harus bahagia melawan semua rintangan yang ada.” Via tersenyum kearah adiknya.
Banu membalas senyuman kakaknya, “Aku dan kakak harus selalu bersama, walaupun papa-mama udah di surga.”

Kedua kakak beradik itu berpelukan di tengah keheningan malam.


-----------------------------------------------------------------


Ini cerpen bikinanku sendiri, terinspirasi dari lagunya Anang feat. Aurel - Tanpa Bintang.
Oh iya, cerpenku ini juga udah kutempel di mading kelasku, sama kayak puisiku yg kupost sebelum ini yg judulnya 'Tak Boleh Menyerah'.
Jangan lupa kritik dan sarannya ya untuk cerpen ini.
Makasih.

Tak Boleh Menyerah

Saat mendapat nilai bagus
Aku berbahagia, gembira, dan puas
Aku pun merasa sombong
Merasa diriku yang paling hebat

Saat mendapat nilai jelek
Aku langsung melecek-lecekkan kertas itu
Dan aku sempat berniat untuk membuang kertas itu
Tapi aku membatalkan nilai itu
karena nilai ulangan harus disimpan di tempat yang rapih
Aku mengecam diriku yang paling bodoh
Aku langsung menyerah begitu juga

Teman, jangan tiru aku yang seperti itu
Yang merasa sombong saat mendapat nilai bagus
Mudah menyerah saat sedih
Jadilah diri kalian yang sabar dalam menghadapi apapun
Dan diri kalian yang mempunyai jiwa yang tidak sombong
Kalian tak boleh menyerah

Jika kau punya jiwa pantang menyerah
Kalian harus pertahanin itu
Tapi ingat, kalian jangan sombong saat mendapat nilai bagus
Jika nilai kalian jelek

Kalian tak boleh menyerah


--------------------------------------------------------------------


Ini puisi bikinanku sendiri. Aku bikin puisi ini berdasarkan pengalaman pribadi. Puisi ini aku tujukan untuk teman-teman sekelasku di 8G. Puisi ini udah aku tempel di mading kelasku.

Kamis, 03 Februari 2011

Drama IPS kelasku

Oh, iya. Aku mau bercerita sedikit tentang drama di kelasku.
Waktu itu, pas pelajaran IPS, kelasku disuruh bikin drama tentang proses kemerdekaan gitu, deh. Mulai dari peristiwa Jepang dibom oleh sekutu, Rengasdengklok, sampai pembacaan teks proklamasi. Terus, dari 40 orang di kelasku, dibagi menjadi 3 kelompok. Aku di kelompok 1, perannya sebagai Laksamana Maeda dan Latief Hendraningrat. Tapi sayang, pas drama ditampilkan, ada temanku yg gak masuk, namanya Heri. Jadi cuma 39 orang, deh.

Ini ada foto setelah selesai drama (bersama guru IPS-ku, Bu Isharyati):


Mau tahu aku yg mana?
Aku di posisi yg paling depan dan pake baju biru.

Suat Kaleng

Aku mau cerita...

Sekarang di kelasku, kelas 8G, ada 'Surat Kaleng'.
Surat kaleng dibuat untuk menulis surat ke siapa aja, isinya terserah, mau saran, pujian, kritikan, maupun MENYATAKAN CINTA kepada seseorang, termasuk aku. Siapa yg kumaksud? Ada, deh. Surat kaleng itu dibuka setiap hari, dan hanya dibaca sama penerimanya. Yang lain nggak ada yg baca, kecuali orang itu ngebolehin orang lain buat membacanya.